Knowledge Management
Captured :
Pengetahuan teater saya dapatkan melalui banyak hal, salah
satu contoh sumber pengetahuan teater saya adalah Pelatih saya, Adri Prasetyo.
Saya mengikuti pelatihan teater sejak kelas 1 SMA, tetapi ketika saya memasuki
UKM STMANIS (Seni Teater Mahasiswa Bina Nusantara) dan bertemu beliau ternyata
masih banyak sekali pengetahuan teater yang tidak saya ketahui. Saya
benar-benar mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai teater saat saya
mengikuti latihan yang dipimpin oleh Pelatih saya. Selain itu saya juga
mendapatkan pengetahuan-pengetahuan teater dari buku, website, film dan
kehidupan sehari-hari.
Created :
Berdasarkan pengetahuan teater yang saya terima dari pelatih
saya, akhirnya saya mulai membuat pengetahuan baru. Contoh pengetahuan yang
saya buat adalah saya menyimpulkan bahwa dari latihan vocal dan latihan olah
tubuh dapat disatukan menjadi satu materi latihan yaitu dengan berjalan secara
acak sambil menggerakan seluruh tubuh dengan mengenali engsel tiap bagian tubuh
dan dalam waktu yang bersamaan mengeluarkan vocal “A, I, U, E, O” secara
berulang-ulang.
Codified :
Pengetahuan teater yang saya pelajari tentunya memiliki
banyak hal yang dapat diklasifikasikan, antara lain :
1.
Jenis pementasan :
-
Realis, yaitu pementasan dengan hal-hal yang sama
dengan nilai kehidupan nyata. Membawakan cerita/naskah yang berkenaan dengan
kehidupan sosial manusia pada umumnya, masalah kehidupan manusia yang kompleks
dan mendalam, dsb.
-
Suryalis, yaitu pementasan yang berisikan hal-hal
fiksi dan bahkan berbeda jauh dengan hal-hal yang berada di dunia nyata.
Membawakan cerita/naskah fiksi atau cerita nyata yang ditambahkan unsur-unsur
non-realis. Contoh : Pementasan musikal Alice
in Wonderland, Shrek, dsb.
-
Absurd, yaitu pementasan yang mengutamakan
kekuatan nilai tersirat pada cerita.
Pementasan seperti ini diperlukan pemahaman yang sangat dalam bagi aktornya.
Biasanya pementasan ini menggunakan artistik seminim mungkin atau bahkan tidak
ada.
2.
Macam-macam emosi :
-
Marah.
-
Sedih.
-
Senang.
-
Takut.
-
Kecewa, dsb.
3.
Keahlian yang harus selalu dilatih :
-
Olah tubuh.
-
Olah perasaan.
-
Olah pikiran (observasi).
Shared :
Setelah saya mendapat pengetahuan teater dan
mengklasifikasikannya, biasanya saya suka membagi pengetahuan teater saya ini.
Media yang saya gunakan untuk membagi pengetahuan ini adalah pelatihan. Saya
menjadi pelatih bagian keaktoran di SMA Negeri 78. Ketika saya melatih
adik-adik saya, saya merasa sangat senang karena dengan membagi pengetahuan
tersebut selain mereka mendapatkan pengetahuan baru, saya pun mendapatkan
pengetahuan baru bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.
Applied :
Saya mengaplikasikan seluruh pengetahuan teater saya saat
saya menjadi aktor dalam sebuah pementasan. Mulai dari teori sampai praktek
saya coba terapkan saat saya berada di atas panggung dan berada pada posisi
mendapatkan pandangan dari ratusan pasang mata. Hal ini membuat saya lebih
percaya diri dan membuka kesempatan untuk menampilkan pementasan yang terbaik.
Reused :
Biasanya saya selalu merekam hasil pementasan saya. Saya
selalu menyimpan dokumentasi setiap pementasan, dan tidak jarang saya menonton
ulang hasil rekaman tersebut. Dari
rekaman tersebut saya bisa mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang
saya perbuat di atas panggung dan menjadi pengetahuan baru untuk pementasan
selanjutnya.